malam itu , sosok
pria dengan perawakan yang sempurna tengah memperhatikan objek yang sedang
menari-nari kesetanan ditengah-tengah kerumunan orang yang berjenis sama dengan
nya . pria dengan tubuh yang mungil mungkin bisa diperkirakan pria yang sedang menari
itu adalah anak SMA . dan jika benar maka pria kecil itu pasti tergolong anak
nakal karena berani masuk kedalam sebuah Bar khusus Gay dan menari ditengah
kerumunan pria yang haus akan sentuhan dalam keadaan mabuk berat
“kupikir pria kecil
itu akan masuk kedalam type mu , Jin”
Yang disebut
namanya hanya bisa melemparkan smirk nya kepada pria yang sedari tadi
menemaninya . Jungkook , pria itu menaikan satu alisnya “pergilah , kau harus
mencari yang baru dari pada hanya melihat pada masa lalu”
Dengan langkah
perlahan Jin menemui pria yang masih belum berhenti menari itu . Jin menangkap
tubuh itu dengan sigap saat tiba-tiba saja oleng “hati-hati” ucap nya dan
membantu pria kecil itu berdiri . “ah ya .. te—rima kasih” . Jin mengangguk dan
pria kecil tadi kembali menari dan menyatu dengan musik . “boleh aku minta
nomor telponmu?” pria kecil itu terdiam memandangi sosok pria asing
dihadapannya . “ya tentu” dan kemudian iapun memberikan ponselnya . pria yang
menurutnya asing itu menulis nomor dirinya dihandphone miliknya “sudah ,
terimakasih . aku akan mengirim pesan nanti” dan pria asing itu pergi
Seakan teringat
akan sesuatu .. “tunggu!” . Jin yakin seruan itu untuknya , jadi ia berbalik
dan benar saja . oh , apa akan semudah ini menaklukan pria kecil yang baru ia
mintai nomor telponnya itu “apa?” tanya Jin singkat .. dan pria yang belum
diketahui namanya itu nampak berpikir sejenak .
“tapi aku tidak
memiliki pulsa”
Author :
JUNY
Tittle :
Don’t Believe In ‘FOREVER’
(JINV , slight KOOKV)
Cast :
Kim Taehyung
Kim Seokjin
Jeon Jungkook
And other
Genre :
Drama
Disclaimer:
Fanfict ini terinspirasi dari kisah cinta nya Kirio dan
J.Law . yang ngerasa dirinya Fag Hag atau Fujoshi pasti tahu mereka . nah ,
jujur aku adalah salah satu penggemarnya . jadi aku ingin menulis tentang kisah
cinta mereka dengan cast yang berbeda dan menambahkan sedikit bumbu-bumbu
per-shipper-ran . ini ditulis oleh ku sendiri . ini udah aku sketsain sendiri .
jadi ENJOY iT! SORRY FOR TYPO KARENA GAK SEMPET EDIT
.
.
.
.
“tapi aku tidak
memiliki pulsa” pria kecil itu menatap Jin dengan mata sendunya “jangan
khawatir , terimakasih untuk nomor telpon nya” dan Jin pun kembali berjalan
menepuk pundak Jungkook untuk mengikutinya dan mereka pun keluar dari bar itu.
10 menit kemudian
1 pesan masuk
Tanpa nama : “pulsamu sudah ku isi”
Pria kecil itu
membulatkan matanya . mencoba mengumpulkan setiap keping kesadarannya . ‘Tunggu
, siapa yang mengisi nomor ku?... ah orang yang tadi’ . dan dengan cepat tanpa
pikir panjang pria kecil itu berlari keluar berniat mengejar orang yang baru
memberikannya pulsa . ‘orang itu mungkin masih ada disekitar sini’ . kaki kecil
nya kembali berlari menuju parkiran
“Hey .. Tunggu!”
Setelah ,melihat
orang yang dicarinya pria kecil itu segera menghadang mobil yang baru saja akan
dibawa pergi oleh pemiliknya itu. “k—kau” Jin keluar dari mobilnya dan menatap
pria yang baru ditemuinya itu. “kau kenapa disini?” merasa canggung karena Jin
pikir anak kecil ini pasti kesadarannya sudah pulih . ia menggaruk-garus
tengkuknya yang tidak gatal “kau yang mengisi pulsaku kan?” Jin mengangguk . ya
, sedari tadi Jin memang berada diparkiran dan membiarkan Jungkook pulang lebih
entah karena apa .. tapi sepertinya sekarang ia tahu apa alasannya
.
.
.
Dan disinilah
mereka sekarang . berada disalah satu restaurant Jepang . Jin memang mengajak
pria kecil yang sudah ia ketahui namanya untuk dinner . apa ini terlalu cepat?
Dan namanya adalah Taehyung lengkapnya Kim Taehyung
“apa sushie nya
enak?” Taehyung mengangguk . Jin memutar otak apalagi yang harus ia tanyakan
“setelah ini kau akan pergi kemana?” Taehyung nampak berpikir dan Jin hanya
bisa menggigit bibir bawahnya . sial , apa anak didepannya ini adalah tipe-tipe
penggoda “setelah ini aku harus pulang ke asrama”
“asrama?” tanya jin
memastikan “ya , aku kelas 10 dan aku tinggal di asrama” . Jin terbatuk , demi
apapun dia memang tahu jika incarannya saat ini adalah pria yang cukup manis
dengan postur tubuh yang kecil tapi ia benar-benar tidak mengka jika incarannya
adalah seorang anak SMA “jadi , kau bersekolah dimana?” Jin kembali bertanya .
mungkin kesempatan ini bisa ia gunakan untuk mengetahui hal-hal yang penting
dari incarannya kan?
“aku sekolah
di iBighit Senior High School” Jin
menampilkan mimik terkejut “wow , kau bersekolah ditempat yang bagus” dan
Taehyung hanya bisa bersemu malu . pria asing didepannya ini nampak tengah
mendekatinya pikir Taehyung “kau itu terlalu muda untuk pergi ke Bar . kau bisa
saja dikerjai oleh pria-pria hidung belang ditempat itu”..termasuk oleh dirinya
. but , dia bukan pria hidung belang . “ya ,
dan pria hidung belangnya itu kau” Taehyung terkikik dan Jin hanya
menatap Taehyung aneh . ‘dia ini ... seperti membaca pikiranku saja’
“ngomong-ngomong ,
sekolahmu jauh dari sini kan begitupun dengan asramu . kau akan pulang naik
apa?”
“mm.. tidak tahu .
naik bis mungkin” Taehyung mengambil air putih untuk mengaliri tenggorokannya
“begini saja , aku mempunyai
teman bernama Yoongi. Dia orang yang baik dan rumahnya dekat dari sini . kau
bisa menginap dirumahnya sampai besok pagi lalu naik bus dan kembali kesekolah”
bisa saja Jin menawarinya untuk menginap dirumahnya . namun Jin tidak ingin
dicap sebagai pria hidung belang seperti yang tadi dikatakan Taehyung .. well ,
ia pikir Yoongi pun tidak akan merasa keberatan jika hanya satu malam
“bagaimana ? kau
mau” setelah berpikir cukup panjang . taehyung pun akhirnya mengangguk
.
.
“jadi apa apa kau
menggangguku tengah malam begini?” Yoongi mengucek mata sipitnya yang untung
nya tak ada kotoran apapun dimata nya . ia baru saja akan terlelap namun
seseorang mengganggu hal indahnya . “aku ingin menginap disini dengan temanku
.. kenalkan dia Kim Taehyung . tae ini temanku namanya Yoongi” . dengan ragu
taehyung membungkukkan badannya sebagai rasa sopan . ia pikir temannya Jin yang
bernama Yoongi itu cukup muda
“kamarku hanya ada
satu dan kau tau it—“
“ayo tae masuklah”
Jin menyenggol bahu Yoongi dan masuk kedalam apartemen kecil itu tanpa permisi
. Yoongi hanya berdecak pinggang ditempatnya “kau bisa tidur dikasur sekarang .
aku akan membangunkanmu nanti pagi .. selamat malam” Jin mengusap rambut coklat
taehyung sebelum mempersilahkan taehyung untuk menaiki kasur yang akan
ditidurinya . dan setelah itu Jin menutup pintunya juga mematikan lampunya .
taehyung masih berpikir .. jadi akan secepat ini ia akan mempercayai orang
asing? Tapi sepertinya dia tertarik padaku . Oh , apa dia Gay?
“YAK! kenapa kau
membiarkannya tidur dikasurku? Oh ayolah .. besok aku banyak pekerjaan” Yoongi protes tentu saja. Besok ia akan
mengadakan meeting dikantornya tentu ia harus tidur dalam keadaan nyaman
dikasur satu-satunya yang ia miliki. Namun Jin malah menarik tangannya menuju
sopa , Oh jangan-jangan..”tidurlah disini , aku berjanji akan membangunkanmu
nanti pagi”
“a—pa kau gila? Ini
apartemenku!” Jin dengan paksa membaringkan tubuh kecil temannya itu diatas
sopa “tidurlah dengan nyenyak temanku” berlagak menjadi seorang ibu yang
mencoba untuk menidurkan anaknya . Yoongi berdesis kesal dan menuruti perkatan—sialan—Jin
tadi.
.
.
.
“bagaimana tidurmu?”
Jin menyapa taehyung yang baru saja bangun dan menghampiri meja makan . ia
yakin taehyung bangun karena mencium bau masakannya . Jin memang sering memasak
untuk dirinya sendiri dirumah . “sepertinya ini enak” Jin tersenyum menanggapi
pernyataan Taehyung . kemampuan memasaknya memang selalu bisa diandalkan untuk
memikat seseorang . “duduklah tae .. ah Yoongi kau juga harus sarapan” .
lagi-lagi yoongi memasang ekspresi kesalnya . sepertinya ia masih belum bisa
melupakan kejadian semalam yang berakhir dengan dirinya tidur disofa .
beruntung yoongi membeli sopa yang mahal dan cukup empuk untuk ditiduri
“Jin hyung tidur
dimana semalam?” taehyung bertanya dengan omelet hangat yang sudah berada dipiringnya
“aku tidur disopa” jawab Jin cepat . “yak! apa nya yang disopa . akulah yang
tidur disopa , kau pikir aku punya berapa banyak sopa mm?” Yoogi memasukan
omelet kedalam mulutnya dengan brutal . “jadi Jin hyung tidur dimana?” Taehyung
semakin pensaran .. bukankah anak ABG memang seperti itu . “a—ku..”
“dia tidur
diranjang .. tentu saja. Kau pikir aku tidak tahu Jin , semalam aku bangun
karena ingin pipis dan aku mendapatimu tidur disisi lain ranjang . kalian tidur
seranjang jadi mengakulah”
Yoongi berucap
panjang dengan entengnya membuat Jin dan juga Taehyung saling memandang. “a—hh ,
jangan berpikir yang tidak-tidak tae . mm..aku memang tidur diranjang tapi
percayalah aku tidak berbuat yang aneh-aneh”. Sebenarnya Taehyung ragu namun ia
hanya mengangguk . Jin memberikan kode ‘kematian’ lewat matanya pada Yoongi .
dan yang ditatap hanya menelan ludahnya kasar lalu meminum air putih disamping
piringnya “a—ku harus pergi meetingku sebentar lagi . Jin kau nanti kunci pintu
nya . aku pergi”
Kepergian suga
membuat kecanggungan diantara mereka berdua
.
.
Tapi pertemuan kita tidak
seindah yang terlihat . hanya sebuah ketidak sengajaan pada awalnya . namun aku
tidak terpikirkan untuk berjalan sejauh ini padamu , apa aku sudah memilih
jalan yang benar . aku hanya mengikuti perasaanku dan aku yakin ini tidak akan
selamanya
.
.
Seminggu setelah
pertemuan mereka . Jin berniat untuk menyatakan ketertarikannya pada Taehyung .
ia tidak yakin sejujurnya , tapi selama ia menganal Taehyung walau ini
terbilang sangat singkat tapi ia sudah merasa nyaman dengan sikap Taehyung yang
memang periang namun juga cukup pintar . walau kadang Taehyung memang cukup
sulit jika diajak makan bersama dan makanan yang tersaji memiliki banyak lemak
. Jika itu terjadi maka Jin hanya akan makan sendiri dan taehyung yang terus memperhatikannya
. Taehyung selalu mengatakan kalau dirinya gemuk dan dia harus menurunkan berat
badannya . Jin sempat curiga jika Taehyung menderita Anoreksia. Dan jika ia ,
Jin harus menolong Taehyung
Hari Jin tidak
memiliki jadwal pemotretan , dia model sekaligus seorang fotograper . ia
memiliki studio foto sendiri dan Jungkook itu adalah salah satu rekan bisnisnya
juga . Jungkook juga seorang model yang selalu berjalan di karpet merah .
karena hari ini ia bebas , ia tengah mempersiapkan acara untuk nanti malam .
diatap gedung agenci nya. Jin sudah
mendapatkan ijin . dia akan melakukannya disini . jangan lupakan Yoongi yang
kini sedang membantunya memasang lampu-lampu kecil warna-warni . Yoongi bilang
ini terlalu berlebihan namun Yoongi tetap membantunya
.
.
.
“Hyung , akan
membawaku kemana?” Taehyung cemas karena dirinya terus menaiki tangga dengan
mata yang ditutupi oleh tangan besar Jin . samar-samar ia melihat tembok-tembok
dan anak tangga yang panjang . terdengar Jin yang seperti membukakan pintu lalu
Taehyung mulai merasakan semilir angin yang menerpa kulit halusnya “ayo
berjalan sedikit lagi” intruksi Jin , Taehyung gugup .. dan entah kenapa
jantungnya berpacu begitu cepat . ini kali pertamanya Taehyung diperlakukan
seperti ini jadi wajar ia merasa gugup
“kita sudah sampai”
Taehyung merasa bahwa sudah tidak ada lagi anak tangga yang ada hanya angin
dingin yang terus menerpa kulitnya , Taehyung tidak memakai jaket , ia hanya
memakai seragam sekolah . tapi jangan khawatir ketahanan tubuh Taehyung cukup
kuat “Tae..” panggilan itu menggetarkan
tubuhnya . bagaimana tidak jika saat ini Jin menyebut namanya tepat didepan
telinganya . “maukah kau menjadi kekasihku?” Jin melepaskan tangannya dan
membalikkan tubuh Taehyung hingga kini mereka saling berhadapan
Taehyung masih
mencoba untuk menangkap cahaya yang samar-samar . penglihatannya cukup
remang-remang karena matanya sudah terlalu lama ditutup oleh tangan Jin “kau
tadi bilang apa hyung?” Taehyung bukannya tidak dengar dia hanya ingin
memastikan walau sebenarnya keadaan disekelilingnya ini cukup meyakinkan apa
yang ia pikirkan. Lampu warna-warni , lilin-lilin yang membentuk hurup I L U
yang dikelilingi oleh kelopak-kelopak mawar merah yang membentuk hati . apa dia
sedang syuting?
“aku berpikir ini
cukup cepat , tapi.. aku tertarik padamu . aku—ingin kau menjadi milikku . Be
mine?” jantungnya semakin berdetak dengan kencang dan kupu-kupu seperti
berterbangan didalam tubuhnya . jadi benar kalau Jin ini seorang Gay dan ia
tertarik padaku . tapi aku bukan Gay... orang ini memang baik dan perhatian .
tapi..
Jin memejamkan
matanya saat bibir tebalnya sudah berada tepat diatas bibir tipis Taehyung .
sementara anak itu hanya bisa membulatkan matanya karena tindaan tiba-tiba Jin
. oh ayolah , Taehyung belum pernah berpacaran dan seorang pria menciumnya.
Tubuh Taehyung akhirnya rilex saat Jin mulai menghisap bibir bawah Taehyung
dengan telaten . seperti inikah ciuman? Taehyung memajamkan matanya dan meremas
pundak Jin yang kini memiringkan kepalanya untuk memperdalam ciuman mereka.
Taehyungpun kini membalas ciuman Jin , dia hanya berpikir untuk bisa
melakukannya .sekitar dua menit Jin
melepaskan ciumannya ia menatap wajah Taehyung yang sudah memerah dan napas
yang tidak teratur . apakah ini pertama kalinya untuk Taehyung –pikir Jin . ia
hanya tersenyum saat mata mereka bertemu dan Taehyung sudah mengalungkan
tangannya dileher Jin .
Yang lebih kecil
kembali memejamkan matanya saat kening mereka kini sudah menempel membuat
hidung mereka bergesekan lembut “Tae .. apakah kau mau menjadi kekasihku”
Taehyung membuka kembali matanya . haruskah? . wajah mereka benar-benar dekat
dan dengan mantap Taehyung menganggukkan pertanyaan Jin .. ‘ya , aku mau
menjadi kekasihmu’ /. Jin tersenyum lega dan kembali mencium bibir cherry
taehyung
.
.
Aku selalu bermimpi untuk
mempersembahkan sesuatu yang indah kepada orang yang aku kasihi . mungkin ini
terlihat manis , tapi kita hanya perlu mengsetting nya dan kita harus memiliki
mood yang baik . ya , hanya jika itu ada
.
.
3 bulan kemudian
Jin membuka pintu
saat seseorang mengetuknya . dan lagi , sepertinya Jin sudah terbisa untuk hal
yang satu ini sejak 3 bulan yang lalu . seorang kurir dari pengiriman paket
datang kerumahnya dipagi hari
“semuanya 400won” Jin
menaikan satu alisnya lalu ia kembali kedalam rumah untuk mengambil dompetnya .
lalu jin kembali menemui kurir tadi dan memberikan uangnya total . tentu , dia
tidak bisa berhutang pada seorang kurir kan . dan kurir itupun pergi setelah
memberikan paketnya . Jin baru bangun tidur , ia bahkan belum sempat cuci muka
. namun kini ia terpokus pada kotak paket yang terbungkus rapi dihadapannya “kali
ini buku apalagi” Jin kadang merasa geli dengan hobbi membaca buku Taehyung .
saat buku nya sudah habis untuk dibaca dia akan mencari yang baru . apalagi
jika ada buku yang terbatas , Jin pernah mengalami saat Taehyung merengek untuk
membelikannya sebuah Novel yang hanya terjual di Jepang .dan pada akhirnya Jin
kesana sekaligus menikmati liburannya dengan taehyung
.
.
.
Taehyung berjalan
menuju gerbang sekolahnya .ia memainkan smartphonenya dan menekan nomor yang
sudah sangat ia hapal
“yeoboseo..”
“paketmu sudah datang , jadi kemarilah” Taehyung tersenyum senang . tentu saja
“benarkah? Wahh..
ya ya aku akan kesana hyung tapi nanti siang aku ada urusan . nanti malam aku
kesana oke”
“baiklah , aku juga harus pergi kestudio”
“terimakasih
hyungie..”
Pip
Taehyung merasa
bangga karena ia memiliki kekasih yang kaya . dia hanya tinggal diasrama dan
bertemu jika akhir pekan tiba, dan saat itulah Taehyung akan menginap dirumah
Jin dan menghabiskan malam yang panas bersama . setiap akhir pekan mereka akan
bertemu dan melakukan sex . Taehyung masih ingat bagaimana awal kejadian itu ,
saat Jin tiba-tiba merayunya dengan berlebihan dan taehyung yang polos sudah
tidak tahan dengan segala rayuan Jin dan iapun menyerahkannya . dan kini
Taehyung selalu ketagihan
Jin memang bersikap
baik padanya . dia selalu mengingatkan Taehyung untuk selalu meminum Vitamin
dengan rutin agar tubuhnya sehat dan kulitnya bagus . well , Taehyung
mengiyakan saja toh tidak baikkan menolak rejeki . em , Jin selalu
membelikannya Vitamin dan segala jenis perawatan kulit yang cocok untuknya .
tak jarang Jin juga membelikan baju untuk Taehyung . dan mereka akan memakai
baju yang sama saat berjalan-jalan . Taehyung menyukainya .. walau bisa
dibilang lelaki 25 tahun itu agak cuek tapi cukup perhatian dan romantiskan .
Jin cukup pandai memperlakukan dengan baik kekasihnya.. bahkan dengan tidak
banyak curiga Jin memberikan rekeningnya untuk digunakan bersama Taehyung .
entah Jin itu bodoh atau terlalu baik
.
.
.
“sudah lama
menunggu?” Taehyung bertanya pada sosok pria yang memakai kacamata hitam yang
beberapa minggu ini selalu menunggunya sepulang sekolah “aku sudah tidak sabar
sayang” Taehyung tersenyum dan mencium cepat bibir pria didepannya . dan merekapun
masuk kedalam mobil yang menuju pada sebuah apartemen yang cukup mewah
“Jungkook hyung .
kau harus memakai pelumas kali ini . pantatku sangat sakit kau tahu” Taehyung
mengerucutkan bibirnya . jungkook hanya terkekeh dan ia berjalan keluar dari kamarnya
untuk menemui asistennya yang berada diruang tengah “Lee , tolong belikan
pelumas sepertinya kau tahukan” Jungkook menaikan satu alisnya . dan sepertinya
asistennya itu sudah mengerti “ dan lagi , jangan biarkan seseorang memasuki
apartemenku apalagi menggangguku dan taehyung” Jungkook memberi penegasan . ia
tidak mau aktivitas sex nya kali ini terganggu
“baik Jungkook-ssi”
.
.
Aku sangat mempercayai nya .
lebih dari yang kau pikirkan aku sangat-sangat mempercayainya . dan akupun
sangat mengetahui segala aktivitasnya .. ya semuanya
.
.
4 bulan kemudian
“Untuk kau
melakukan operasi kelopak mata hah? Kenapa kau melakukan itu tanpa seijinku?!”
Jin marah besar saat ini , dan Taehyung tidak bergeming sama sekali . Jin murka
karena ia tahu dari Jungkook—temannya . bahwa Taehyung melakukan operasi
plastik untuk kelopak matanya . Jin tidak suka tentu saja , bahkan kelopak mata
Taehyung tidak cacat sama sekali . Taehyung hanya melakukannya untuk kepuasan .
“kau tidak
menganggapku Tae?”
Taehyung berdesis “kenapa
hyung marah? Lagi pula aku melakukannya dari uang hasil penjualan novelku . aku
tidak memakai uangmu” jin semakin mendidih , beanr memang Taehyung sudah
memiliki penghasilannya sendiri beberapa minggu yang lalu ia baru menerbitkan
novel pertamaya ‘Elf Song’
“jika kau sudah
tidak menganggapku sebaiknya kita akhiri ini”
“baik!”
Taehyung
menjawabnya dengan tegas , tak apa jika hubungannya berakhir . ya tak apa ..
walau ia sedikit merasa bersalah pada Jin . Taehyung hanya melakukan itu untuk
memberikan kejutan pada Jin . apa Jin tidak suka Taehyung terlihat lebih
cantik? Ya , sepertinya memang Jin tidak menyukainya bahkan ia menganggap kalau
yang dilakukan Taehyung hanya untuk menghambur-hamburkan uang
.
.
.
“Hyung , apa kau
tidak ingin menggandeng tanganku lagi?” Taehyung menyilangkan kedua tangannya
didepan dada “tidak tae , karena kau sudah tumbuh sekaran” Jin mengusap rambut
Taehyung dan cepat-cepat Taehyung menyimgkirkan tangan Jin dari rambutnya “
Rambutku sudah perawatan jadi hentikan untuk melakukan itu atau...”
“atau..” Jin
menggoda Taehyung dengan menarik pinggang Taehyung hingga wajah Taehyung kini
berhadapan dengan wajah Jin “atau—aku akan pergi!” taehyung menampilkan wajah
menatangnya . Jin mencium pipi kiri Taehyung “ya , dan kau akan menerima
hukuman jika kau pergi”
.
.
Aku tidak bisa berada jauh
darimu dalam kondisi yang membuat hatiku terluka . bahkan hanya satu hari dan
aku sudah memintamu untuk kembali , aku beanr-benar terpikat padamu
.
.
2 tahun kemudian
Jin memutuskan
untuk melamar Taehyung . ia sudah mengenal keluarga Taehyung . kekasihnya itu
memiliki seorang kakak yang berdarah campuran sementara orang tuanya sudah
berpisah . ia dan kakak nya pun hanya saudara tiri , Taehyung memang berasal
dari keluarga yang broken home . ia hidup tanpa kasih sayang orang tua
kandungnya jadi ia tidak keberatan untuk tinggal diasrama selama orang tuanya
masih tetap memberikannya uang untuk kebutuhan hidupnya
“saudara Kim Seok
Jin , apakah anda bersedia , dihadapan Allah . berjanji untuk mencintai dan
menghargai , baik dalam sakit maupun
sehat . didalam susah maupun senang . pria disebelah anda yang saat ini
sedang anda pegang . apakah anda berjanji untuk menempatkan dia sebagai yang
utama dari segala hal . menjadi suami yang baik dan beriman , menjadi tempat
bergantung bagi dia dan hanya bagi dia selama-lamanya hingga akhir hidup anda?”
“ya , saya bersedia”
Jin semakin
mengeratkan genggamannya pada Taehyung
“apakah anda
bersedia untuk mengambil dia sebagai istri yang sah , selama hidup anda berdua?”
“ya , saya bersedia”
Dan Taehyung hanya
bisa tersenyum menahan tangis haru nya
“ dan saudara Kim
Taehyung , apakah anda bersedia , dihadapan Allah . berjanji untuk mencintai
dan menghargai , baik dalam sakit maupun
sehat . didalam susah maupun senang . pria disebelah anda yang saat ini
sedang anda pegang . apakah anda berjanji untuk menempatkan dia sebagai yang
utama dari segala hal . menjadi istri yang baik dan beriman , menjadi tempat
bergantung bagi dia dan hanya bagi dia selama-lamanya hingga akhir hidup anda?”
“saya bersedia”
“apakah anda
bersedia untuk mengambil dia sebagai suami yang sah , selama hidup anda berdua?”
“saya bersedia”
Dan kini seokjin
tersenyum teduh pada Taehyung . dan saat pendeta itu memintanya untuk
menyerahkan bukti kasih sayangnya Jin mengeluarkan sebuah kotak kecil berwarna
merah dan berjongkok sembari memegang tangan Taehyung . dan menyematkan cicin
yang ia bawa pada jari Taehyung . cincin , sebuah simbol dari bentuk kesetiaan
yang tidak ada batasnya seperti cincin yang berbentuk lingkaran . mereka akan
bersama hingga tua dan maut memisahkan mereka
.
.
Aku mengikatmu . namun tidak
ada yang namanya ‘selamanya’ pada akhirnya kita akan berakhir juga . aku hanya
berharap semoga hanya maut yang memisahkan kita
.
.
2 tahunkemudian
Setelah menjadi
sepasang suami istri Taehyung kini tinggal bersamanya . dan iapun kini sudah
berstatus sebagai seorang mahasiswa . ini adalah malam Tahun baru , Jin masih
ingat saat Taehyung memberikannya sebuah jaket sebagai kado tahun baru dan juga
natal . satu hal yang selalu membuat hati Jin tersentuh .. saat tahun berganti
Taehyung akan membuat rumah-rumahan dari kayu yang selalu tertulis ‘Seokjin
& Taehyung House’ disana . taehyung pintar membuat hantinya luluh .. saat
ia sedang emosipun Taehyung akan bergerak menjadi istri yang siaga untuk
menghadapi emosi suaminya . ia akan mengambilkan buah atau air yang akan
meredakan emosi Jin
Jin bangga memiliki
Taehyung
Namun kali ini ..
tak ada Taehyung dimalam tahun barunya . Jin ingat pertemuannya dibar dengan
salah satu temannya Jungkook—entah apakah ia masih harus menyebutnya dengan
kata teman?
“kau pikir aku tidak tahu hah , diam-diam kau bercinta
dengan istrinya dibelakangku ... kalian melakukan ini . brengsek!” Jin kembali
memukul paras sang Model itu . Jungkook hanya tertawa meremehkan sembari
mengusap darah yang keluar dari sudut bibir nya “haha .. sokjin bodoh! Ceraikan
Taehyung dan berikan ia padaku”
.
.
Jadilah dirimu sendiri . aku
tidak percaya dengan kata ‘SELAMANYA’ aku selalu siap untuk mengakhiri . aku
harap sebelum itu terjadi , kau bisa menolong dirimu sendiri . dan jika kita
benar-benar putus , aku harap kita bisa memiliki kenangan yang abadi . jika
tidak aku hanya berharap kita tidak pernah berubah – Kim Seokjin
.
.
Hari ini mungkin
adalah puncak kemarah ku dan juga Taehyung . kami bertengkar hebat , dia
memecahkan foto pernikahan kami dan aku merobek Novel pertamanya . ini
benr-benar kacau. Apakah rumah tanggaku tidak akan terselamatkan? Aku benci
dengan dia yang tidak pernah mengaku tentang hubungannya dengan Jungkook dan
juga dengan yang lainnya . aku tahu dia selalu bercinta dengan banyak lelaki
hingga diam-diam aku harus mengecek apakah aku terkena AIDS atau tidak.
“kau pikir aku
satu-satunya yang bejat disini hah?”
Taehyung dengan air
mata yang sudah membanjiri pipinya . ia menatapku sangar
“kau pikir aku
tidak tahu , diam-diam kau juga berselingkuh dariku . dan kau masih berhubungan
dengan mantan kekasihmu , kau pikir bagaimana perasaanku saat diam-diam
dibelakangku suamiku mengatakan ‘jika kau
mau kembali padaku , maka aku akan menceraikan istriku’ pada mantan
kekasihmu!. Jadi apakah hanya aku yang salah disini?!!”
Aku bergetar ..
Taehyung sudah tidak bisa lagi menahan bobot tubuhnya . ia ambruk dengan
tangisan yang deras , akupun tak ada bedanya . jujur ini menyakitkan tapi
taehyung –istriku sudah sangat keterlaluan . aku pikir jika dibiarkan dia akan
mengakhiri hubungan gelapnya tapi ternyata tidak. Dan untuk yang diucapkan
taehyung itu memang benar . saat itu aku benar-benar stress mebghadapi Taehyung
. jujur aku tidak sungguh-sungguh untuk mengkhianatinya
“kau berkata
seolah-olah aku yang jalang disini . padahal kau tidak ada bedanya! Hiks ....
kau bahkan semakin cuek . kau tidak memandangku lagi .bahkan sudah 3 bulan kita
tidak melakukan sex. Apa kau sadar hah?!”
Aku kembali diam ,
ya beanr , aku terlalu sibuk akhir-akhir ini .. maapkan aku tae . kulihat dia
mengambil pulpennya dan menandangani berkas yang aku berikan
“ini berkasnya ..
kita akan bercerai dan aku akan pergi dari hidupmu”
Taehyung mengambil
koper yang berisi pakaian-pakaiannya .. apa ini benar? Aku tidak menahan
kepergiannya . ini sudah benar-benar berakhir
Kini tubuhku
menggigil dalam kesendirian
Tak ada tawa yang
menghangatkan
Tak ada senyum yang
mendamaikan
Tak ada pelukan
yang meluluhkan
Inilah akhir dari
sebuah perjuangan
Sudah tak ada
kesempatan untuk saling mengisi
Pengkhianatan dibalas
dengan pengkhianatan
Dan sebuah
ikatanpun pada akhirnya akan usang dan putuh
Selamat tinggal ..
dan maapkan aku
THE END
Gomawo buat yang udah baca
....huhuhu aku kangen mereka ):
0 komentar:
Posting Komentar