Don’t Believe In ‘FOREVER’ (JINV , slight KOOKV) || Fanfiction

by 23.02 0 komentar





malam itu , sosok pria dengan perawakan yang sempurna tengah memperhatikan objek yang sedang menari-nari kesetanan ditengah-tengah kerumunan orang yang berjenis sama dengan nya . pria dengan tubuh yang mungil mungkin bisa diperkirakan pria yang sedang menari itu adalah anak SMA . dan jika benar maka pria kecil itu pasti tergolong anak nakal karena berani masuk kedalam sebuah Bar khusus Gay dan menari ditengah kerumunan pria yang haus akan sentuhan dalam keadaan mabuk berat


“kupikir pria kecil itu akan masuk kedalam type mu , Jin”


Yang disebut namanya hanya bisa melemparkan smirk nya kepada pria yang sedari tadi menemaninya . Jungkook , pria itu menaikan satu alisnya “pergilah , kau harus mencari yang baru dari pada hanya melihat pada masa lalu”


Dengan langkah perlahan Jin menemui pria yang masih belum berhenti menari itu . Jin menangkap tubuh itu dengan sigap saat tiba-tiba saja oleng “hati-hati” ucap nya dan membantu pria kecil itu berdiri . “ah ya .. te—rima kasih” . Jin mengangguk dan pria kecil tadi kembali menari dan menyatu dengan musik . “boleh aku minta nomor telponmu?” pria kecil itu terdiam memandangi sosok pria asing dihadapannya . “ya tentu” dan kemudian iapun memberikan ponselnya . pria yang menurutnya asing itu menulis nomor dirinya dihandphone miliknya “sudah , terimakasih . aku akan mengirim pesan nanti” dan pria asing itu pergi


Seakan teringat akan sesuatu .. “tunggu!” . Jin yakin seruan itu untuknya , jadi ia berbalik dan benar saja . oh , apa akan semudah ini menaklukan pria kecil yang baru ia mintai nomor telponnya itu “apa?” tanya Jin singkat .. dan pria yang belum diketahui namanya itu nampak berpikir sejenak .

“tapi aku tidak memiliki pulsa”



Author :
JUNY

Tittle :
Don’t Believe In ‘FOREVER’
(JINV , slight KOOKV)

Cast :
Kim Taehyung
Kim Seokjin
Jeon Jungkook
And other

Genre :
Drama

Disclaimer:
Fanfict ini terinspirasi dari kisah cinta nya Kirio dan J.Law . yang ngerasa dirinya Fag Hag atau Fujoshi pasti tahu mereka . nah , jujur aku adalah salah satu penggemarnya . jadi aku ingin menulis tentang kisah cinta mereka dengan cast yang berbeda dan menambahkan sedikit bumbu-bumbu per-shipper-ran . ini ditulis oleh ku sendiri . ini udah aku sketsain sendiri . jadi ENJOY iT! SORRY FOR TYPO KARENA GAK SEMPET EDIT

.
.
.
.
“tapi aku tidak memiliki pulsa” pria kecil itu menatap Jin dengan mata sendunya “jangan khawatir , terimakasih untuk nomor telpon nya” dan Jin pun kembali berjalan menepuk pundak Jungkook untuk mengikutinya dan mereka pun keluar dari bar itu.


10 menit kemudian


1 pesan masuk

Tanpa nama : “pulsamu sudah ku isi”



Pria kecil itu membulatkan matanya . mencoba mengumpulkan setiap keping kesadarannya . ‘Tunggu , siapa yang mengisi nomor ku?... ah orang yang tadi’ . dan dengan cepat tanpa pikir panjang pria kecil itu berlari keluar berniat mengejar orang yang baru memberikannya pulsa . ‘orang itu mungkin masih ada disekitar sini’ . kaki kecil nya kembali berlari menuju parkiran


“Hey .. Tunggu!”


Setelah ,melihat orang yang dicarinya pria kecil itu segera menghadang mobil yang baru saja akan dibawa pergi oleh pemiliknya itu. “k—kau” Jin keluar dari mobilnya dan menatap pria yang baru ditemuinya itu. “kau kenapa disini?” merasa canggung karena Jin pikir anak kecil ini pasti kesadarannya sudah pulih . ia menggaruk-garus tengkuknya yang tidak gatal “kau yang mengisi pulsaku kan?” Jin mengangguk . ya , sedari tadi Jin memang berada diparkiran dan membiarkan Jungkook pulang lebih entah karena apa .. tapi sepertinya sekarang ia tahu apa alasannya

.
.
.
Dan disinilah mereka sekarang . berada disalah satu restaurant Jepang . Jin memang mengajak pria kecil yang sudah ia ketahui namanya untuk dinner . apa ini terlalu cepat? Dan namanya adalah Taehyung lengkapnya Kim Taehyung


“apa sushie nya enak?” Taehyung mengangguk . Jin memutar otak apalagi yang harus ia tanyakan “setelah ini kau akan pergi kemana?” Taehyung nampak berpikir dan Jin hanya bisa menggigit bibir bawahnya . sial , apa anak didepannya ini adalah tipe-tipe penggoda “setelah ini aku harus pulang ke asrama”


“asrama?” tanya jin memastikan “ya , aku kelas 10 dan aku tinggal di asrama” . Jin terbatuk , demi apapun dia memang tahu jika incarannya saat ini adalah pria yang cukup manis dengan postur tubuh yang kecil tapi ia benar-benar tidak mengka jika incarannya adalah seorang anak SMA “jadi , kau bersekolah dimana?” Jin kembali bertanya . mungkin kesempatan ini bisa ia gunakan untuk mengetahui hal-hal yang penting dari incarannya kan?


“aku sekolah di  iBighit Senior High School” Jin menampilkan mimik terkejut “wow , kau bersekolah ditempat yang bagus” dan Taehyung hanya bisa bersemu malu . pria asing didepannya ini nampak tengah mendekatinya pikir Taehyung “kau itu terlalu muda untuk pergi ke Bar . kau bisa saja dikerjai oleh pria-pria hidung belang ditempat itu”..termasuk oleh dirinya . but , dia bukan pria hidung belang . “ya ,  dan pria hidung belangnya itu kau” Taehyung terkikik dan Jin hanya menatap Taehyung aneh . ‘dia ini ... seperti membaca pikiranku saja’


“ngomong-ngomong , sekolahmu jauh dari sini kan begitupun dengan asramu . kau akan pulang naik apa?”
“mm.. tidak tahu . naik bis mungkin” Taehyung mengambil air putih untuk mengaliri tenggorokannya
“begini saja , aku mempunyai teman bernama Yoongi. Dia orang yang baik dan rumahnya dekat dari sini . kau bisa menginap dirumahnya sampai besok pagi lalu naik bus dan kembali kesekolah” bisa saja Jin menawarinya untuk menginap dirumahnya . namun Jin tidak ingin dicap sebagai pria hidung belang seperti yang tadi dikatakan Taehyung .. well , ia pikir Yoongi pun tidak akan merasa keberatan jika hanya satu malam


“bagaimana ? kau mau” setelah berpikir cukup panjang . taehyung pun akhirnya mengangguk

.
.

“jadi apa apa kau menggangguku tengah malam begini?” Yoongi mengucek mata sipitnya yang untung nya tak ada kotoran apapun dimata nya . ia baru saja akan terlelap namun seseorang mengganggu hal indahnya . “aku ingin menginap disini dengan temanku .. kenalkan dia Kim Taehyung . tae ini temanku namanya Yoongi” . dengan ragu taehyung membungkukkan badannya sebagai rasa sopan . ia pikir temannya Jin yang bernama Yoongi itu cukup muda


“kamarku hanya ada satu dan kau tau it—“
“ayo tae masuklah” Jin menyenggol bahu Yoongi dan masuk kedalam apartemen kecil itu tanpa permisi . Yoongi hanya berdecak pinggang ditempatnya “kau bisa tidur dikasur sekarang . aku akan membangunkanmu nanti pagi .. selamat malam” Jin mengusap rambut coklat taehyung sebelum mempersilahkan taehyung untuk menaiki kasur yang akan ditidurinya . dan setelah itu Jin menutup pintunya juga mematikan lampunya . taehyung masih berpikir .. jadi akan secepat ini ia akan mempercayai orang asing? Tapi sepertinya dia tertarik padaku . Oh , apa dia Gay?



“YAK! kenapa kau membiarkannya tidur dikasurku? Oh ayolah .. besok aku banyak pekerjaan”  Yoongi protes tentu saja. Besok ia akan mengadakan meeting dikantornya tentu ia harus tidur dalam keadaan nyaman dikasur satu-satunya yang ia miliki. Namun Jin malah menarik tangannya menuju sopa , Oh jangan-jangan..”tidurlah disini , aku berjanji akan membangunkanmu nanti pagi”


“a—pa kau gila? Ini apartemenku!” Jin dengan paksa membaringkan tubuh kecil temannya itu diatas sopa “tidurlah dengan nyenyak temanku” berlagak menjadi seorang ibu yang mencoba untuk menidurkan anaknya . Yoongi berdesis kesal dan menuruti perkatan—sialan—Jin tadi.

.
.
.

“bagaimana tidurmu?” Jin menyapa taehyung yang baru saja bangun dan menghampiri meja makan . ia yakin taehyung bangun karena mencium bau masakannya . Jin memang sering memasak untuk dirinya sendiri dirumah . “sepertinya ini enak” Jin tersenyum menanggapi pernyataan Taehyung . kemampuan memasaknya memang selalu bisa diandalkan untuk memikat seseorang . “duduklah tae .. ah Yoongi kau juga harus sarapan” . lagi-lagi yoongi memasang ekspresi kesalnya . sepertinya ia masih belum bisa melupakan kejadian semalam yang berakhir dengan dirinya tidur disofa . beruntung yoongi membeli sopa yang mahal dan cukup empuk untuk ditiduri


“Jin hyung tidur dimana semalam?” taehyung bertanya dengan omelet hangat yang sudah berada dipiringnya “aku tidur disopa” jawab Jin cepat . “yak! apa nya yang disopa . akulah yang tidur disopa , kau pikir aku punya berapa banyak sopa mm?” Yoogi memasukan omelet kedalam mulutnya dengan brutal . “jadi Jin hyung tidur dimana?” Taehyung semakin pensaran .. bukankah anak ABG memang seperti itu . “a—ku..”


“dia tidur diranjang .. tentu saja. Kau pikir aku tidak tahu Jin , semalam aku bangun karena ingin pipis dan aku mendapatimu tidur disisi lain ranjang . kalian tidur seranjang jadi mengakulah”


Yoongi berucap panjang dengan entengnya membuat Jin dan juga Taehyung saling memandang. “a—hh , jangan berpikir yang tidak-tidak tae . mm..aku memang tidur diranjang tapi percayalah aku tidak berbuat yang aneh-aneh”. Sebenarnya Taehyung ragu namun ia hanya mengangguk . Jin memberikan kode ‘kematian’ lewat matanya pada Yoongi . dan yang ditatap hanya menelan ludahnya kasar lalu meminum air putih disamping piringnya “a—ku harus pergi meetingku sebentar lagi . Jin kau nanti kunci pintu nya . aku pergi”


Kepergian suga membuat kecanggungan diantara mereka berdua
.
.
Tapi pertemuan kita tidak seindah yang terlihat . hanya sebuah ketidak sengajaan pada awalnya . namun aku tidak terpikirkan untuk berjalan sejauh ini padamu , apa aku sudah memilih jalan yang benar . aku hanya mengikuti perasaanku dan aku yakin ini tidak akan selamanya
.
.
Seminggu setelah pertemuan mereka . Jin berniat untuk menyatakan ketertarikannya pada Taehyung . ia tidak yakin sejujurnya , tapi selama ia menganal Taehyung walau ini terbilang sangat singkat tapi ia sudah merasa nyaman dengan sikap Taehyung yang memang periang namun juga cukup pintar . walau kadang Taehyung memang cukup sulit jika diajak makan bersama dan makanan yang tersaji memiliki banyak lemak . Jika itu terjadi maka Jin hanya akan makan sendiri dan taehyung yang terus memperhatikannya . Taehyung selalu mengatakan kalau dirinya gemuk dan dia harus menurunkan berat badannya . Jin sempat curiga jika Taehyung menderita Anoreksia. Dan jika ia , Jin harus menolong Taehyung


Hari Jin tidak memiliki jadwal pemotretan , dia model sekaligus seorang fotograper . ia memiliki studio foto sendiri dan Jungkook itu adalah salah satu rekan bisnisnya juga . Jungkook juga seorang model yang selalu berjalan di karpet merah . karena hari ini ia bebas , ia tengah mempersiapkan acara untuk nanti malam . diatap gedung agenci nya.  Jin sudah mendapatkan ijin . dia akan melakukannya disini . jangan lupakan Yoongi yang kini sedang membantunya memasang lampu-lampu kecil warna-warni . Yoongi bilang ini terlalu berlebihan namun Yoongi tetap membantunya

.
.
.

“Hyung , akan membawaku kemana?” Taehyung cemas karena dirinya terus menaiki tangga dengan mata yang ditutupi oleh tangan besar Jin . samar-samar ia melihat tembok-tembok dan anak tangga yang panjang . terdengar Jin yang seperti membukakan pintu lalu Taehyung mulai merasakan semilir angin yang menerpa kulit halusnya “ayo berjalan sedikit lagi” intruksi Jin , Taehyung gugup .. dan entah kenapa jantungnya berpacu begitu cepat . ini kali pertamanya Taehyung diperlakukan seperti ini jadi wajar ia merasa gugup


“kita sudah sampai” Taehyung merasa bahwa sudah tidak ada lagi anak tangga yang ada hanya angin dingin yang terus menerpa kulitnya , Taehyung tidak memakai jaket , ia hanya memakai seragam sekolah . tapi jangan khawatir ketahanan tubuh Taehyung cukup kuat “Tae..”  panggilan itu menggetarkan tubuhnya . bagaimana tidak jika saat ini Jin menyebut namanya tepat didepan telinganya . “maukah kau menjadi kekasihku?” Jin melepaskan tangannya dan membalikkan tubuh Taehyung hingga kini mereka saling berhadapan


Taehyung masih mencoba untuk menangkap cahaya yang samar-samar . penglihatannya cukup remang-remang karena matanya sudah terlalu lama ditutup oleh tangan Jin “kau tadi bilang apa hyung?” Taehyung bukannya tidak dengar dia hanya ingin memastikan walau sebenarnya keadaan disekelilingnya ini cukup meyakinkan apa yang ia pikirkan. Lampu warna-warni , lilin-lilin yang membentuk hurup I L U yang dikelilingi oleh kelopak-kelopak mawar merah yang membentuk hati . apa dia sedang syuting?


“aku berpikir ini cukup cepat , tapi.. aku tertarik padamu . aku—ingin kau menjadi milikku . Be mine?” jantungnya semakin berdetak dengan kencang dan kupu-kupu seperti berterbangan didalam tubuhnya . jadi benar kalau Jin ini seorang Gay dan ia tertarik padaku . tapi aku bukan Gay... orang ini memang baik dan perhatian . tapi..


Jin memejamkan matanya saat bibir tebalnya sudah berada tepat diatas bibir tipis Taehyung . sementara anak itu hanya bisa membulatkan matanya karena tindaan tiba-tiba Jin . oh ayolah , Taehyung belum pernah berpacaran dan seorang pria menciumnya. Tubuh Taehyung akhirnya rilex saat Jin mulai menghisap bibir bawah Taehyung dengan telaten . seperti inikah ciuman? Taehyung memajamkan matanya dan meremas pundak Jin yang kini memiringkan kepalanya untuk memperdalam ciuman mereka. Taehyungpun kini membalas ciuman Jin , dia hanya berpikir untuk bisa melakukannya .sekitar dua menit  Jin melepaskan ciumannya ia menatap wajah Taehyung yang sudah memerah dan napas yang tidak teratur . apakah ini pertama kalinya untuk Taehyung –pikir Jin . ia hanya tersenyum saat mata mereka bertemu dan Taehyung sudah mengalungkan tangannya dileher Jin .


Yang lebih kecil kembali memejamkan matanya saat kening mereka kini sudah menempel membuat hidung mereka bergesekan lembut “Tae .. apakah kau mau menjadi kekasihku” Taehyung membuka kembali matanya . haruskah? . wajah mereka benar-benar dekat dan dengan mantap Taehyung menganggukkan pertanyaan Jin .. ‘ya , aku mau menjadi kekasihmu’ /. Jin tersenyum lega dan kembali mencium bibir cherry taehyung

.
.
Aku selalu bermimpi untuk mempersembahkan sesuatu yang indah kepada orang yang aku kasihi . mungkin ini terlihat manis , tapi kita hanya perlu mengsetting nya dan kita harus memiliki mood yang baik . ya , hanya jika itu ada
.
.

3 bulan kemudian


Jin membuka pintu saat seseorang mengetuknya . dan lagi , sepertinya Jin sudah terbisa untuk hal yang satu ini sejak 3 bulan yang lalu . seorang kurir dari pengiriman paket datang kerumahnya dipagi hari


“semuanya 400won” Jin menaikan satu alisnya lalu ia kembali kedalam rumah untuk mengambil dompetnya . lalu jin kembali menemui kurir tadi dan memberikan uangnya total . tentu , dia tidak bisa berhutang pada seorang kurir kan . dan kurir itupun pergi setelah memberikan paketnya . Jin baru bangun tidur , ia bahkan belum sempat cuci muka . namun kini ia terpokus pada kotak paket yang terbungkus rapi dihadapannya “kali ini buku apalagi” Jin kadang merasa geli dengan hobbi membaca buku Taehyung . saat buku nya sudah habis untuk dibaca dia akan mencari yang baru . apalagi jika ada buku yang terbatas , Jin pernah mengalami saat Taehyung merengek untuk membelikannya sebuah Novel yang hanya terjual di Jepang .dan pada akhirnya Jin kesana sekaligus menikmati liburannya dengan taehyung

.
.
.

Taehyung berjalan menuju gerbang sekolahnya .ia memainkan smartphonenya dan menekan nomor yang sudah sangat ia hapal 

“yeoboseo..”

“paketmu sudah datang , jadi kemarilah” Taehyung tersenyum senang . tentu saja
“benarkah? Wahh.. ya ya aku akan kesana hyung tapi nanti siang aku ada urusan . nanti malam aku kesana oke”

“baiklah , aku juga harus pergi kestudio”
“terimakasih hyungie..”

Pip


Taehyung merasa bangga karena ia memiliki kekasih yang kaya . dia hanya tinggal diasrama dan bertemu jika akhir pekan tiba, dan saat itulah Taehyung akan menginap dirumah Jin dan menghabiskan malam yang panas bersama . setiap akhir pekan mereka akan bertemu dan melakukan sex . Taehyung masih ingat bagaimana awal kejadian itu , saat Jin tiba-tiba merayunya dengan berlebihan dan taehyung yang polos sudah tidak tahan dengan segala rayuan Jin dan iapun menyerahkannya . dan kini Taehyung selalu ketagihan


Jin memang bersikap baik padanya . dia selalu mengingatkan Taehyung untuk selalu meminum Vitamin dengan rutin agar tubuhnya sehat dan kulitnya bagus . well , Taehyung mengiyakan saja toh tidak baikkan menolak rejeki . em , Jin selalu membelikannya Vitamin dan segala jenis perawatan kulit yang cocok untuknya . tak jarang Jin juga membelikan baju untuk Taehyung . dan mereka akan memakai baju yang sama saat berjalan-jalan . Taehyung menyukainya .. walau bisa dibilang lelaki 25 tahun itu agak cuek tapi cukup perhatian dan romantiskan . Jin cukup pandai memperlakukan dengan baik kekasihnya.. bahkan dengan tidak banyak curiga Jin memberikan rekeningnya untuk digunakan bersama Taehyung . entah Jin itu bodoh atau terlalu baik

.
.
.


“sudah lama menunggu?” Taehyung bertanya pada sosok pria yang memakai kacamata hitam yang beberapa minggu ini selalu menunggunya sepulang sekolah “aku sudah tidak sabar sayang” Taehyung tersenyum dan mencium cepat bibir pria didepannya . dan merekapun masuk kedalam mobil yang menuju pada sebuah apartemen yang cukup mewah


“Jungkook hyung . kau harus memakai pelumas kali ini . pantatku sangat sakit kau tahu” Taehyung mengerucutkan bibirnya . jungkook hanya terkekeh dan ia berjalan keluar dari kamarnya untuk menemui asistennya yang berada diruang tengah “Lee , tolong belikan pelumas sepertinya kau tahukan” Jungkook menaikan satu alisnya . dan sepertinya asistennya itu sudah mengerti “ dan lagi , jangan biarkan seseorang memasuki apartemenku apalagi menggangguku dan taehyung” Jungkook memberi penegasan . ia tidak mau aktivitas sex nya kali ini terganggu


“baik Jungkook-ssi”

.
.
Aku sangat mempercayai nya . lebih dari yang kau pikirkan aku sangat-sangat mempercayainya . dan akupun sangat mengetahui segala aktivitasnya .. ya semuanya
.
.
4 bulan kemudian


“Untuk kau melakukan operasi kelopak mata hah? Kenapa kau melakukan itu tanpa seijinku?!” Jin marah besar saat ini , dan Taehyung tidak bergeming sama sekali . Jin murka karena ia tahu dari Jungkook—temannya . bahwa Taehyung melakukan operasi plastik untuk kelopak matanya . Jin tidak suka tentu saja , bahkan kelopak mata Taehyung tidak cacat sama sekali . Taehyung hanya melakukannya untuk kepuasan . 


“kau tidak menganggapku Tae?”


Taehyung berdesis “kenapa hyung marah? Lagi pula aku melakukannya dari uang hasil penjualan novelku . aku tidak memakai uangmu” jin semakin mendidih , beanr memang Taehyung sudah memiliki penghasilannya sendiri beberapa minggu yang lalu ia baru menerbitkan novel pertamaya ‘Elf Song’


“jika kau sudah tidak menganggapku sebaiknya kita akhiri ini”
“baik!”


Taehyung menjawabnya dengan tegas , tak apa jika hubungannya berakhir . ya tak apa .. walau ia sedikit merasa bersalah pada Jin . Taehyung hanya melakukan itu untuk memberikan kejutan pada Jin . apa Jin tidak suka Taehyung terlihat lebih cantik? Ya , sepertinya memang Jin tidak menyukainya bahkan ia menganggap kalau yang dilakukan Taehyung hanya untuk menghambur-hamburkan uang

.
.
.

“Hyung , apa kau tidak ingin menggandeng tanganku lagi?” Taehyung menyilangkan kedua tangannya didepan dada “tidak tae , karena kau sudah tumbuh sekaran” Jin mengusap rambut Taehyung dan cepat-cepat Taehyung menyimgkirkan tangan Jin dari rambutnya “ Rambutku sudah perawatan jadi hentikan untuk melakukan itu atau...”


“atau..” Jin menggoda Taehyung dengan menarik pinggang Taehyung hingga wajah Taehyung kini berhadapan dengan wajah Jin “atau—aku akan pergi!” taehyung menampilkan wajah menatangnya . Jin mencium pipi kiri Taehyung “ya , dan kau akan menerima hukuman jika kau pergi”

.
.
Aku tidak bisa berada jauh darimu dalam kondisi yang membuat hatiku terluka . bahkan hanya satu hari dan aku sudah memintamu untuk kembali , aku beanr-benar terpikat padamu
.
.
2 tahun kemudian


Jin memutuskan untuk melamar Taehyung . ia sudah mengenal keluarga Taehyung . kekasihnya itu memiliki seorang kakak yang berdarah campuran sementara orang tuanya sudah berpisah . ia dan kakak nya pun hanya saudara tiri , Taehyung memang berasal dari keluarga yang broken home . ia hidup tanpa kasih sayang orang tua kandungnya jadi ia tidak keberatan untuk tinggal diasrama selama orang tuanya masih tetap memberikannya uang untuk kebutuhan hidupnya


“saudara Kim Seok Jin , apakah anda bersedia , dihadapan Allah . berjanji untuk mencintai dan menghargai , baik dalam sakit maupun  sehat . didalam susah maupun senang . pria disebelah anda yang saat ini sedang anda pegang . apakah anda berjanji untuk menempatkan dia sebagai yang utama dari segala hal . menjadi suami yang baik dan beriman , menjadi tempat bergantung bagi dia dan hanya bagi dia selama-lamanya hingga akhir hidup anda?”


ya , saya bersedia”


Jin semakin mengeratkan genggamannya pada Taehyung


“apakah anda bersedia untuk mengambil dia sebagai istri yang sah , selama hidup anda berdua?”


“ya , saya bersedia”


Dan Taehyung hanya bisa tersenyum menahan tangis haru nya


“ dan saudara Kim Taehyung , apakah anda bersedia , dihadapan Allah . berjanji untuk mencintai dan menghargai , baik dalam sakit maupun  sehat . didalam susah maupun senang . pria disebelah anda yang saat ini sedang anda pegang . apakah anda berjanji untuk menempatkan dia sebagai yang utama dari segala hal . menjadi istri  yang baik dan beriman , menjadi tempat bergantung bagi dia dan hanya bagi dia selama-lamanya hingga akhir hidup anda?”


“saya bersedia”


“apakah anda bersedia untuk mengambil dia sebagai suami yang sah , selama hidup anda berdua?”


saya bersedia”


Dan kini seokjin tersenyum teduh pada Taehyung . dan saat pendeta itu memintanya untuk menyerahkan bukti kasih sayangnya Jin mengeluarkan sebuah kotak kecil berwarna merah dan berjongkok sembari memegang tangan Taehyung . dan menyematkan cicin yang ia bawa pada jari Taehyung . cincin , sebuah simbol dari bentuk kesetiaan yang tidak ada batasnya seperti cincin yang berbentuk lingkaran . mereka akan bersama hingga tua dan maut memisahkan mereka

.
.
Aku mengikatmu . namun tidak ada yang namanya ‘selamanya’ pada akhirnya kita akan berakhir juga . aku hanya berharap semoga hanya maut yang memisahkan kita
.
.
2 tahunkemudian


Setelah menjadi sepasang suami istri Taehyung kini tinggal bersamanya . dan iapun kini sudah berstatus sebagai seorang mahasiswa . ini adalah malam Tahun baru , Jin masih ingat saat Taehyung memberikannya sebuah jaket sebagai kado tahun baru dan juga natal . satu hal yang selalu membuat hati Jin tersentuh .. saat tahun berganti Taehyung akan membuat rumah-rumahan dari kayu yang selalu tertulis ‘Seokjin & Taehyung House’ disana . taehyung pintar membuat hantinya luluh .. saat ia sedang emosipun Taehyung akan bergerak menjadi istri yang siaga untuk menghadapi emosi suaminya . ia akan mengambilkan buah atau air yang akan meredakan emosi Jin


Jin bangga memiliki Taehyung


Namun kali ini .. tak ada Taehyung dimalam tahun barunya . Jin ingat pertemuannya dibar dengan salah satu temannya Jungkook—entah apakah ia masih harus menyebutnya dengan kata teman?


“kau pikir aku tidak tahu hah , diam-diam kau bercinta dengan istrinya dibelakangku ... kalian melakukan ini . brengsek!” Jin kembali memukul paras sang Model itu . Jungkook hanya tertawa meremehkan sembari mengusap darah yang keluar dari sudut bibir nya “haha .. sokjin bodoh! Ceraikan Taehyung dan berikan ia padaku”

.
.
Jadilah dirimu sendiri . aku tidak percaya dengan kata ‘SELAMANYA’ aku selalu siap untuk mengakhiri . aku harap sebelum itu terjadi , kau bisa menolong dirimu sendiri . dan jika kita benar-benar putus , aku harap kita bisa memiliki kenangan yang abadi . jika tidak aku hanya berharap kita tidak pernah berubah – Kim Seokjin
.
.
Hari ini mungkin adalah puncak kemarah ku dan juga Taehyung . kami bertengkar hebat , dia memecahkan foto pernikahan kami dan aku merobek Novel pertamanya . ini benr-benar kacau. Apakah rumah tanggaku tidak akan terselamatkan? Aku benci dengan dia yang tidak pernah mengaku tentang hubungannya dengan Jungkook dan juga dengan yang lainnya . aku tahu dia selalu bercinta dengan banyak lelaki hingga diam-diam aku harus mengecek apakah aku terkena AIDS atau tidak.


“kau pikir aku satu-satunya yang bejat disini hah?”


Taehyung dengan air mata yang sudah membanjiri pipinya . ia menatapku sangar

“kau pikir aku tidak tahu , diam-diam kau juga berselingkuh dariku . dan kau masih berhubungan dengan mantan kekasihmu , kau pikir bagaimana perasaanku saat diam-diam dibelakangku suamiku mengatakan ‘jika kau mau kembali padaku , maka aku akan menceraikan istriku’ pada mantan kekasihmu!. Jadi apakah hanya aku yang salah disini?!!”


Aku bergetar .. Taehyung sudah tidak bisa lagi menahan bobot tubuhnya . ia ambruk dengan tangisan yang deras , akupun tak ada bedanya . jujur ini menyakitkan tapi taehyung –istriku sudah sangat keterlaluan . aku pikir jika dibiarkan dia akan mengakhiri hubungan gelapnya tapi ternyata tidak. Dan untuk yang diucapkan taehyung itu memang benar . saat itu aku benar-benar stress mebghadapi Taehyung . jujur aku tidak sungguh-sungguh untuk mengkhianatinya


“kau berkata seolah-olah aku yang jalang disini . padahal kau tidak ada bedanya! Hiks .... kau bahkan semakin cuek . kau tidak memandangku lagi .bahkan sudah 3 bulan kita tidak melakukan sex. Apa kau sadar hah?!”


Aku kembali diam , ya beanr , aku terlalu sibuk akhir-akhir ini .. maapkan aku tae . kulihat dia mengambil pulpennya dan menandangani berkas yang aku berikan


“ini berkasnya .. kita akan bercerai dan aku akan pergi dari hidupmu”


Taehyung mengambil koper yang berisi pakaian-pakaiannya .. apa ini benar? Aku tidak menahan kepergiannya . ini sudah benar-benar berakhir


Kini tubuhku menggigil dalam kesendirian
Tak ada tawa yang menghangatkan
Tak ada senyum yang mendamaikan
Tak ada pelukan yang meluluhkan

Inilah akhir dari sebuah perjuangan
Sudah tak ada kesempatan untuk saling mengisi
Pengkhianatan dibalas dengan pengkhianatan
Dan sebuah ikatanpun pada akhirnya akan usang dan putuh

Selamat tinggal .. dan maapkan aku

THE END

Gomawo buat yang udah baca ....huhuhu aku kangen mereka ):



Huddami

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar:

Posting Komentar