Author : Kim Miwa
Cast : Kim Sunggyu , Nam Woohyun
Genre : Angst , Little Romance
Rate : T
Note : FF ini sebenarnya bukan ‘terispirasi’ dari MV Jin-Gone lebih
tepatnya ini adalah versi FF nya dari MV tersebut/?/ . aku akan membuat menjadi
kisah WooGyu , karena aku gak pandai nge-Review MV . maaf jika hasilnya gagal
Mohon Maaf bila ada kesamaan . dan ini sudah aku edit kembali
Song fic : Jin – Gone
.
.
.
.
Sebuah awal dimana kita saling
mengenal
Namun aku tidak akan pernah
bisa melihatmu
Sosokmu yang selalu aku
pikirkan setiap malamnya
Bagaimana rupamu ? apa kau
memiliki senyum yang indah ?
Aku belum pernah melihat
orang-orang tersenyum padaku
Seumur hidupku
Kim
Sunggyu
***
Mobil sedan hitam nampak sudah berhenti didepan sebuah rumah yang mewah
Sopir itu keluar dan membukakan pintu untuk tuannya
Tak butuh waktu lama
Seorang namja cantik dengan mata sabitnya
Keluar dari mobil itu setelah sopir yang tadi membukakan pintunya
Namja cantik dengan balutan seragam sekolah khas seoul
Ia berjalan dengan langkah yang sangat ia hapal
Ia hapal berapa langkah yang harus ia lalui
Ia hapal kemana ia harus melangkahkan kaki-kakinya
Karena itu adalah rumahnya
Para pelayan rumah itu membungkukkan tubuhnya 90 derajat
Saat namja cantik itu berjalan didepan mereka
***
Seorang namja dengan balutan kemeja putih dan jas hitamnya
Nampak maskulin dan sangat tampan
Dengan piawainya memencet setiap not dari piano itu
Dan sesekali memejamkan matanya
Merasakan lantunan indah yang keluar dari benda mati itu
Pandangan namja tampan itu teralihkan
Tat kala ia melihat sosok namja manis yang lewat didepan jendelanya
Karena duduknya yang menghadap jendela
Ia memperhatikan namja manis itu
Yang sepertinya akan masuk kesebuah bangunan yang sama dengannya
Namja tampan itu heran kenapa pandangan namja manis itu kosong kedepan dan
tidak menyadari keberadannya
TAK
Sang guru yang sedari tadi mendampingi namja tampan ini
Memukul keras piano itu dengan tongkat kecilnya
Membuat namja tampan itu tersentak dan kembali pokus dalam permainannya
***
Sementara namja cantik yang bernama Kim Sunggyu itu
Sedikit memelankan langkahnya ketika ia mendengar
Lantunan – lantunan indah..
Piano
ya ia tahu alat musik itu
Alat musik yang sangat ingin ia mainkan
Namun ia tidak bisa melakukannya
Kembali melangkahkan kakinya memasuki rumah itu
Ia berpapasan dengan namja tampan tadi
Namja tampan tadi telah selesai dengan les nya
Ia tengah memasukan sebuah pil
kedalam mulutnya
Namun sunggyu tetap berjalan lurus
Seperti tidak melihat namja tampan itu , atau memang..
Ia tidak akan bisa melihat siapapun
Namja tampan itu hanya menatap heran
“hey , siapa dia?” tanya namja tampan itu kepada bodyguardnya
“dia anak dari guru les tuan . sudahlah tuan nam , ayo kita pulang” jawab
sang bodyguard sembari mendorong kecil namja tampan bermarga nam itu agar
mempercepat langkahnya
***
Roda-roda hitam itu kembali berhenti dirumah mewah kemarin
Mobil tuan nam , Nam Woohyun
Bersama bodyguard nya ia kembali memasuki rumah itu
Memakai pakaian yang sama
Dengan tas dan buku yang sedari tadi ia pegang
Memberi hormat kepada penjaga yang sudah menunggu kedatangan mereka
***
Manic – manic woohyun menatap intens apa yang ia lihat sekarang
Ia sedang menunggu giliran lesnya
Namun suara keras itu mengalihkan perhatiannya
TAK
Sebuah pukulan tongkat pada piano
itu
Piano yang biasa ia pakai untuk latihannya
Namun woohyun melihat namja yang kemarin berpapasan dengannya sedang duduk
didepan piano yang biasa ia pakai untuk latihan
“bermainlah dengan benar !” bentak namja dewasa berkacamata
Yang sangat woohyun kenal
Tentu , karena dia adalah guru les pianonya
Yang kini woohyun ketahui bahwa guru les nya mempunyai seorang putra
bernama kim sunggyu
Namja manis yang ia lihat kemarin
Dan namja manis yang sedang duduk didepan pianonya saat ini
Namja manis dengan mata sabit itu .. sunggyu hanya bisa diam
Ia menyadari kesalahannya ..
Kesalahan kenapa ia tidak bisa bermain piano
Dan sang ayah selalu membentaknya
Saat ia tidak bisa memainkan benda itu dengan benar
Kesalahannya adalah karena ia buta
Namja dewasa tadi yang berstatus sebagai ayahnya
Berlalu meninggalkan sunggyu
Sunggyu terlihat merangkak mencari sesuatu
Woohyun terus memperhatikan pergerakan namja manis yang belum ia ketahui
namanya itu
Hingga akhinya kedua mata woohyun melihat beberapa permen buah-buahan yang
berserakan dilantai
‘itukah yang ia cari...’
Namun sunggyu tidak berhasil menemukan permennya yang tidak sengaja jatuh
saat ayahnya memukul piano dan menyenggol piring berisi permen buah-buahannya
Sunggyu tahu , karena sunggyu mendengarnya
Dan Hingga satu fakta woohyun
ketahui
“kakek , apakah orang itu ... ia.. tidak bisa melihat?”tanya woohyun
Kepada kakek yang selalu menemaninya saat ia les piano
“sssttt...” namun kakek itu tidak berniat menjawab pertanyaan woohyun
Karena ia tidak ingin ada yang mendengar pembicaraan mereka
Woohyun menghampiri sunggyu yang kini tengah kembali duduk didepan pianonya
Ia pun ikut duduk disamping sunggyu
Dan memainkan piano itu
Dan itu berhasil membuat sunggyu tersenyum
Mr.Kim , ayah sunggyu mendengar suara indah dari piano itu
“ini tidak mungkin...” desisnya
Lalu ia kembali menemui sunggyu dan menemukan sunggyu yang tengah duduk didepan pianonya sendirian
Tidak mungkin anaknya yang buta bisa memainkan pianonya dengan baik
Mr.kim kembali meninggalkan sunggyu
setelah ia tidak menemukan orang lain disana
Hanya sunggyu
Woohyun bernapas lega dan keluar dari balik piano itu yang sempat menjadi
tempat persembunyiannya tadi
Lalu ia kembali duduk disamping sunggyu
Namun tiba-tiba .. dadanya terasa sakit
“egghhh...”
Woohyun tidak awam lagi soal ini
Ia segera mengeluarkan tabung kecil namun terdapat banyak pil didalamnya
Mengeluarkan satu pil itu dan memasukan kedalam mulutnya
Sunggyu , ia memang buta tapi pendengarannya sangat peka
Ia bisa mendengar saat woohyun meringis tadi
“kau kenapa?’ tanya sunggyu
“tidak apa-apa .. aaaa buka mulutmu , ayo makan permen ini”
Mencoba mengalihkan pembicaraan
Woohyun menyuapi satu permen yang ada diatas piano itu
Sunggyu membuka mulutnya dan memakan permen itu
Lalu ia tersenyum , ia suka diperlakukan dengan manis
Woohyun memperhatikan jari-jari bekas permen tadi
Ada gula yang menempel disana
Dan tanpa ia sadari terukir senyuman manis dari bibirnya
***
Mereka berdua semakin dekat setelah hari itu
Woohyun selalu bermain piano untuk sunggyu
Dan sunggyu yang dengan senang hati akan selalu mendengarkan setiap
permainan dari woohyun
Ada perasaan hangat disana
Saat woohyun memainkan piano itu untuk sunggyu
Saat woohyun menyuapi permen buah-buahan untuk sunggyu
Atau
Saat woohyun bercerita tentang kehidupannya kepada sunggyu
Seperti saat ini..
Woohyun terlihat seperti orang yang tengah bermain petak umpet
Ia mengamati sekitarnya
Setelah dirasa aman dari para bodyguardnya , woohyun memanggil sunggyu
“kemari .. ayo kemari”
Woohyun melambai-lambaikan tangannya
Sunggyu memang tidak bisa melihatnya
Namun ia bisa mengerti dengan perkataan woohyun tadi
Namun sunggyu masih tetap diam ditempatnya
Ia tidak tahu harus melangkah kemana
“ayo ikut aku...”
Melihat sunggyu yang masih berdiri dan tak bergeming
Woohyunpun menarik tangan kanan sunggyu
Dan menuntunnya
“nah sekarang kita duduk disini.... disini sangat nyaman”
Ucap woohyun
“wo..woohyun” desis sunggyu
“iya , apa kau ingin mengatakan sesuatu sunggyu-ya?”
Sunggyu gugup , entah kenapa ia bisa merasa gugup
Kepada hal yang tidak bisa dilihatnya
“bolehkah aku....” sunggyu menggantung ucapannya
“iya?”
“bolehkah aku meraba wajahmu?”
Woohyun tersenyum dan mengangguk
“tentu , kau boleh merabanya”
Mendapat ijin dari woohyun sunggyupun mengarahkan kedua tangannya perlahan
Ia ingin menyentuh wajah woohyun
Setidak nya dengan itu ia bisa membayangkan seperti apa paras woohyun itu
Woohyun memejamkan matanya saat tangan halus sunggyu menangkup kedua
pipinya
“pipimu sedikit chubby yah..” desis sunggyu sembari tersenyum
Manis , itulah kesan woohyun saat melihat senyumman sunggyu
Woohyun meraih tangan kanan sunggyu dan mengarahkan pada dadanya
“kau bisa merasakanya?” tanya woohyun
“hmmm..” sunggu mengangguk
Woohyun tersenyum melihat anggukan sunggyu
Namun senyuman itu tidak bertahan lama
Saat ia kembali merasakan sakit didadanya
Woohyun melepaskan tangan sunggu dan mengeluarkan tabung kecil
Yang berisi obat-obat pribadinya
Namun..
*** Other Side
“yeoboseo”
“bawa dia pulang sepertinya woohyun kembali kumat”
“baiklah”
FIF
Bodyguard itu segera mematikan telponnya
Dan berjalan ketempat woohyun berada
“tuan nam , ayo kita pulang”
“pulang ? ini kan belum saatnya..” jawab woohyun terheran
Sebenarnya dadanya masih terasa sakit
“tuan harus kembali chek up
sekarang”
“tidak! Aku tidak ingin pulang”
“ayo tuan..” ajak salah satu
bodyguardnya sembari menarik lengan woohyun
“kubilang tidak!”
Woohyun mencoba melepaskan
lengannya dari genggaman bodyguard itu
Melihat reaksi woohyun , dua
bodyguard itu sepakat untuk membawa woohyun pulang secara paksa
Woohyun mencoba melepaskan diri
dan berlari kearah sunggyu
Namun bodyguard itu kembali
menyeretnya
“tidak .. aku bilang tidak
mau!! Lepaskan aku!!”
Teriak woohyun saat kedua
bodyguardnya menyeret tubuhnya secara paksa
Dan meninggalkan sunggyu
sendirian
Sang ayah yang melihat itu
tersenyum puas dari atas
Sunggyu kembali merangkak
mencari sesuatu
Tadi ia mendengar sesuatu yang
jatuh
“eghh” desisnya saat tangannya
menyentuh tabung kecil yang berisi banyak pil
Itu adalah obat milik woohyun
yang tidak sengaja terjatuh
Sunggyu menggenggam kuat benda
itu
‘woohyun , kau pergi kemana?’
***
Rumah ini rasanya sepi
Tak ada yang bermain piano
Tak ada lawakan-lawakan lucu
Woohyun ..
Kau kemana ?
Sudah hampir seminggu kau tidak kesini
Apa kau tidak akan menemuiku lagi?
Apa kau sudah berhenti bermain piano?
Lalu siapa yang akan memainkan piano untukku?
Siapa yang akan menyuapi permen padaku?
Aku merindukanmu woohyun-ssi
Tak ada yang bermain piano disini
Kim Sunggyu
***
Sunggyu selalu menunggu woohyun
Setelah kejadian waktu itu , sunggyu khawatir dengan woohyun
Kenapa woohyun berteriak?
Sunggyu kembali menggenggam tabung kecil milik woohyun itu
Sebenarnya sunggyu masih tidak tahu
Isi tabung kecil ini apa?
Sejenis obat , ya tapi sunggyu tidak tahu itu obat apa
***
Malam itu
Sunggyu membaringkan tubuhnya diatas sofa sembari menggenggam tabung obat
milik woohyun
Ia sangat-sangat merindukan woohyunnya
Namja yang belakangan ini selalu mengisi hari-harinya
Dengan T-shirt putih polosnya
Woohyun kembali datang kerumah tempat ia les piano
Ia langsung berjalan kearah piano dan mulai memainkannya
“woohyun...” desis sunggyu senang saat kembali mendengar alunan musik piano
Sunggyu senang , karena ‘menunggu’nya tidak sia-sia
Akhirnya woohyun kembali
Namun tiba-tiba ditengah lagu woohyun berhenti
Kepalanya membentur tut-stut piano dan ia tak sadarkan diri
“woohyun-ssi” lirih sunggyu
Ia merasa ini bukan hal baik
Terjadi sesuatu pada woohyun-nya
Namun sunggyu tiak bisa melihatnya
Semuanya hitam , sungyu tidak bisa melihat woohyun
Hingga buliran air itu keluar dari sudut mata sunggyu
“woohyun-ssi..” lirihnya lagi
Dengan air mata yang semakin deras membasahi kedua pipinya
Woohyun , dia telah pergi untuk selamanya
Dan penjaga woohyunpun menggendong wooyun keluar , menuju mobil
Sementara sunggyu masih terdiam dalam tangisnya
Ia tidak tahu apa yang terjadi
Ia masih bingung kenapa woohyun berhenti?
Walau ia tahu terjadi sesuatu dengan woohyun tapi apa itu?
Mr.kim yang melihat keadaan woohyun
Hanya bisa menatapnya sendu
Ia membuka kacamatanya dan mengusap kedua matanya yang mulai berkaca-kaca
Inilah alasan kenapa mr.kim tidak merestui kedekatan sunggyu dengan woohyun
Sakit yang ada didada woohyun
Penyakit jantungnya...
Mr.kim tidak ingin anaknya bersedih karena ia tahu
Umur woohyun tidak akan lama lagi
Mr.kim melirik sunggyu
Ia tahu anaknya masih berada disana , kebingungan dan masih menuggu woohyun
untuk melanjutkan permainan pianonya dalam kekhawatiran
Akhirnya mr.kim memainkan lagu yang belum selesai dimainkan oleh woohyun
Sunggyu yang sedari tadi merasa khawatir mulau merasa lega
Dan kembali tersenyum senang
Karena ia kembali mendengarkan lantunan piano
Yang ia kira itu adalah woohyun
Sunggyu berpikir bahwa yang memainkan piano itu adalah woohyun
Ia masih berpikir bahwa woohyun baik-baik saja
Kenyataannya ... woohyu telah pergi untuk selamanya
FIN
0 komentar:
Posting Komentar